Volkswagen Pangkas Prospek 2024 karena Permintaan Mobil Menurun
Volkswagen, salah satu pemain utama dalam industri otomotif global, mengumumkan Volkswagen pangkas prospek 2024. Ini adalah kali kedua dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan perusahaan ini mengoreksi targetnya. Alasan utama di balik keputusan ini adalah kinerja yang lebih lemah dari yang diharapkan pada divisi mobil penumpang, dikombinasikan dengan tekanan berkelanjutan pada raksasa otomotif Eropa ini.
Mengapa Volkswagen Mengalami Penurunan?
Volkswagen bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang merasakan dampak dari penurunan permintaan global. Pembuat mobil premium lainnya seperti Mercedes-Benz dan BMW juga telah menurunkan perkiraan tahunan mereka pada awal bulan ini. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan di China, pasar otomotif terbesar di dunia.
Faktor lainnya adalah tantangan ekonomi global yang terus meningkat, mulai dari kekurangan tenaga kerja terampil hingga harga energi yang melonjak. Tidak hanya itu, pesaing dari Asia dengan harga yang lebih murah juga telah memberikan tekanan tambahan pada perusahaan industri lokal besar di Jerman, seperti Thyssenkrupp dan BASF.
Pembicaraan dengan Serikat Pekerja
Dua hari sebelum pengumuman pemangkasan prospek, Volkswagen memulai pembicaraan penting dengan IG Metall, serikat pekerja paling kuat di Jerman, mengenai gaji dan perlindungan pekerjaan. Konflik ini berpotensi menyebabkan penutupan pabrik pertama di Jerman dalam sejarah perusahaan tersebut, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menambah kompleksitas situasi yang dihadapi Volkswagen.
Penyesuaian Target Keuangan
Volkswagen kini memperkirakan margin laba sekitar 5,6% pada tahun 2024, turun dari prediksi sebelumnya yang berada di kisaran 6,5%-7%. Prediksi ini juga lebih rendah dibandingkan estimasi LSEG sebesar 6,5%. Selain itu, penjualan diperkirakan turun 0,7% menjadi 320 miliar euro ($356,7 miliar), setelah perusahaan awalnya memperkirakan peningkatan hingga 5%.
Volkswagen menyatakan bahwa pemangkasan prospek ini dilakukan “mengingat lingkungan pasar yang penuh tantangan dan perkembangan yang tidak memenuhi harapan awal, khususnya pada merek Volkswagen Passenger Cars, Volkswagen Commercial Vehicles, dan Tech Components”.
Dampak Terhadap Divisi Lain
Tidak hanya divisi mobil penumpang, pemangkasan prospek ini juga berdampak pada divisi lain di bawah payung Volkswagen. Produsen mobil Jerman yang memiliki saham mayoritas di Porsche AG dan raksasa truk Traton, juga memangkas prospek pengiriman global menjadi sekitar 9 juta kendaraan, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3% dari 9,24 juta kendaraan pada tahun 2023.
Porsche SE, perusahaan induk dari keluarga Porsche dan Piech yang memegang sebagian besar hak suara di Volkswagen, dan merupakan pemegang saham tunggal terbesar, juga memangkas prospeknya sendiri setelah penurunan peringkat Volkswagen.
Rekapitulasi Dampak
Berikut adalah rincian dampak dari keputusan Volkswagen:
- Margin Laba: Turun dari 6,5%-7% menjadi sekitar 5,6%.
- Penjualan: Diperkirakan turun 0,7% menjadi 320 miliar euro, berbanding prediksi awal yang peningkatan hingga 5%.
- Pengiriman Global: Turun menjadi sekitar 9 juta kendaraan, dari perkiraan sebelumnya sebesar 9,24 juta.
Respons Pasar
Saham Volkswagen dan Porsche SE yang tercatat di bursa Frankfurt menunjukkan penurunan sebagai respons terhadap berita ini, masing-masing turun 0,7% dan 1,6%. Situasi ekonomi global yang lemah semakin memperburuk kondisi industri otomotif di Jerman yang berorientasi pada ekspor. Kombinasi dari kekurangan tenaga kerja terampil, harga energi yang tinggi, dan persaingan dari produsen Asia telah memberikan tekanan signifikan pada perusahaan industri besar di Jerman.
Volkswagen, sebagai salah satu pemimpin industri otomotif global, kini harus meracik strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada, sambil terus berupaya memenuhi harapan konsumen di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Kata Penutup
Keputusan Volkswagen untuk memangkas prospek tahunannya untuk 2024 mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Dengan melemahnya permintaan di pasar utama seperti China, konflik dengan serikat pekerja, serta tekanan dari pesaing internasional, Volkswagen harus beradaptasi dan mencari solusi inovatif untuk tetap bertahan dan sukses. Pemangkasan ini bukan hanya sebuah indikator tantangan yang dihadapi perusahaan, tetapi juga penanda kebutuhan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Volkswagen memangkas prospek tahun 2024 karena permintaan mobil yang menurun. Temukan penyebab, dampak, dan respons perusahaan di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.